WajoTerkini.Com, Maniangpajo – Desa Minangatellue dengan jalanan yang menghubungkan antara dua kecamatan, Kec. Maniangpajo dan Gilireng selalu meresahkan masyarakat yang sudah lama tidak diperbaiki dan alasan yang selalu terdengar dari pemerintah setempat yaitu jalan yang menghubungkan antar kecamatan bukan wewenang dari pemerintah desa melainkan pemerintah daerah.
Nah, untuk itu kami warga Minangatellue berharap pihak terkait terbuka pintu hatinya, agar ada tindak lanjut terkait hal ini sebagai bentuk perhatian atas keresahan masyarakat.
Menurut saya, keresahan masyarakat yang seperti inilah yang dapat diperhatikan oleh pemerintah, baik pemerintah daerah, pemerintah kecamatan maupun pemerintah desa.
Di mana wakil rakyat dan Bupati beserta jajarannya selama ini? karena disaat pemilu yang lalu dan periode periode sebelumnya yang mencalonkan.
Mereka menyampaikan bahwa hal seperti inilah yang manarik hatinya untuk masuk calon legislatif pada pemilu yang lalu, namun nyatanya sampai hari ini tak ada satupun yang memperjuangkan aspirasi masyarakat terkait permasalahan ini.
Lalu kenapa? Apakah pemerintah tidak melihat kondisi jalanan tersebut, dimana hampir setiap hari jalan itu dilalui oleh pemerintah desa, apakah tidak ada upaya untuk mengusulkan di pemerintah daerah?
Warga seringkali mengeluh, jalan yang cukup parah, apalagi jika musim hujan, jalanan tidak bisa dibedakan antara jalan dan kali. Mungkin sengaja matanya dan telinganya ditutup rapat rapat disaat masyarakat mengeluh terkait akses jalan yang sering terhambat karena jalanan sudah rusak parah.
Pejabat yang masuk di desa ini sering mengatakan, akan ada pengaspalan tahun ini panjangnya sekian, tapi yaa!!! itu hanya cerita belaka saja sekedar janji.
Sekali lagi semoga pemerintah terbuka pintu hatinya untuk menuntaskan persoalan ini, berikan kesejahteraan untuk masyarakat Minangatellue, dan pegang erat sila ke 5 dalam Pancasila yakni Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Untuk itu berikan keadilan untuk masyarakat Minangatellue.
Penulis: Erwin, S.Pd
(Telah terbit di WajoUpdate dengan judul yang sama)
