Maknai Hari Pahlawan, Indra : Spirit Kepahlawanan Harus Dimiliki Kaum Muda
WajoTerkini.Com, Sengkang – Indra Syarif memiliki pandangan tersendiri mengenai hari pahlawan yang setiap tahunnya diperingati pada 10 November.
Menurut Indra, spirit kepahlawanan semakin hari semakin dibutuhkan. Sebagai sebuah bangsa, kepahlawanan adalah hal yang harus hadir terus-menerus. Konteks sejarah kebangsaan membuktikan bahwa pahlawan adalah pelaku perubahan dari masa ke masa di negeri ini.
“Berdirinya republik ini adalah hasil gebrakan besar para pahlawan. Memang kemudian yang diharapkan adalah nilai dan spirit kepahlawanan itu tidak berakhir hanya pada teks-teks sejarah,”jelas pemerhati pendidikan itu pada saat berkunjung di Kantor Redaksi WajoTerkini.Com. Ahad 10/11/2019.
“Pada momentum Hari Pahlawan ini setidaknya kita diajak untuk melihat kembali sisi penting dalam proses perjuangan mendirikan republik ini yakni sisi kepahlawanan itu sendiri. Sekaligus juga kita diharuskan untuk membaca dan merespon kondisi saat ini dengan spirit kepahlawan,”lanjut pendidik muda di As’adiyah itu.
Ia juga menjelaskan bahwa kalangan yang paling diharapkan mewarisi spirit kepahlawanan ini adalah kaum muda.
“kaum muda adalah penentu masa depan bangsa dan negara ini. Konsekuensi dari itu pemuda harus memilki kesiapan mental dan spirit untuk menjawab tantangan hari ini dan esok,”jelasnya.
Menurutnya sebagai regenerasi bangsa tidak cukup hanya dengan menguasai “skill” kekinian (revolusi 4.0). Tapi sprit kepahlawan harus dimiliki oleh generasi milenial.
“Spirit kepahlawanan generasi milenial adalah wujud kesadaran tentang nilai sebuah amanah untuk memberikan yang terbaik bagi kehidupan bersama. Sehingga generasi milenial tidak lagi berpikir dan bertindak sesuai kesenangannya sendiri,”harapnya.
Iapun menutup bahwa seorang pemuda sadar bahwa potensi yang dimiliki harus diamalkan demi kemaslahatan bersama dalam konteks bangsa dan negara. Pendidikan adalah kunci dalam menumbuhkan spirit kepahlawanan itu, melalui proses pendidikan sesungguhnya adalah pondasi dalam melahirkan generasi yang tidak hanya lulus secara intelektual (pintar dan berketerampilan saja) namun juga memiliki mental solidaritas (kepekaan sosial).
“Dari kepekaan sosial itulah spirit kepahlawanan itu bisa lahir dan terwujud dari aktifitas generasi milenial. tentu sesuai potensi masing-masing dan cara kekinian,”tutupnya.
Sekedar diketahui Indra Syarif merupakan alumni IAI As’adiyah Sengkang terus mengabdi jadi pendidik muda di As’adiyah Grogot Kaltim.(Kebba)