Advedtorial

Desa di Bengkulu Kembangkan Sektor Wisata, Gubernur Bengkulu Berikan Apresiasi

Wajoterkini.com – Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah mengapresiasi desa-desa di Bengkulu yang mulai mengembangkan sektor wisata sebagai sumber pendapatan desa dan masyarakatnya. Tak sedikit desa-desa di sejumlah kabupaten membangun spot-spot wisata, wahana wisata keluarga, hingga taman-taman nyentrik. Pengelolaan wisata alam oleh masyarakat desa juga memperhatikan ekosistem alam, (27/8/2021)

Menurut Rohidin, Pandemi mengubah tren kunjungan wisata yang tadinya mengandalkan jumlah atau kuantitas pengunjung wisata menjadi kualitas pengelolaan wisata itu sendiri. Konsep Desa Wisata dikatakan cukup ‘pas’ dan sesuai.

“Orang mau berwisata yang tadinya ramai, malah jadi mikir. Kini yang dicari adalah wisata yang pengelolaannya menerapkan protokol kesehatan. Wisata alam desa-desa wisata di Bengkulu sangat memungkinkan pengunjung melakukan physical distancing, wisatanya juga lengkap untuk petualang minat khusus,” tutur Rohidin sembari meminta edukasi penerapan protokol kesehatan dari desa.

Dalam kesempatan itu, Kepala Desa Batu Ampar, Harwan Iskandar menjelaskan konsep ekowisata Desa Batu Ampar yang menonjolkan produk lokal dari pemberdayaan perempuan desa, serta penyajian wisata alam yang mengedepankan konservasi.

“Ekowisata Batu Ampar ini orisinil, produknya dari wilayah kita dan diproduksi oleh masyarakat kita sendiri. Begitu juga dengan objek wisata alam, kita mengedepankan konservasi, dimana pemanfaatan alam dengan tetap menjaga alam itu sendiri. Sebagaimana desa ini juga disebut desa kopi tangguh iklim,” kata Harwan.

Berbagai produk unik yang dihasilkan masyarakat antara lain, stik unji (kecombrang), keripik daun kopi, kopi robusta, dan gula aren yang dibuat secara tradisional.

“Tidak mungkin kami mengandalkan jumlah penjualan dan produksi gula merah yang diolah secara tradisional, tetapi kami menawarkan keunikan produksinya,” kata kades yang mengatakan rintisan desa wisata Batu Ampar juga telah mengembangkan web batuampar.id hingga promosi produk desa melalui kanal media sosial. (Red)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button