Berita TerkiniBerita UtamaPemerintahanRagam

Sebagai Pilot Project SAKIP, Wajo Dapat Predikat Rendah

WajoTerkini.Com, Yogyakarta – Kabupaten Wajo yang ditunjuk sebagai pilot project pelaksanaan Reformasi Birokrasi dan Sistem Akuntabilitas Kenerja Instansi Pemerintahan (SAKIP) di tingkat Provinsi Sulawesi Selatan mendapat predikat CC (rendah) dalam penganugrahan SAKIP Award 2019 di Yogyakarta pekan lalu.

Predikat CC memang bukanlah kategori paling bawah, namun predikat tersebut merupakan predikat terendah yang didapatkan bersama 12 kabupaten lain yang ada di Sulawesi Selatan.

Kepala Bagian Organisasi Sekretaris Daerah Kabupaten Wajo, Muhammad Ilyas mengatakan, dalam awards penganugrahan SAKIP 2020, Kabupaten Wajo hanya mampu meraih predikat CC dengan nilai 52,95.

Walau predikat yang diterima masih tetap sama dengan tahun sebelumnya, namun nilai yang diperoleh pada SAKIP Awards 2019 meningkat. Dalam penilaian SAKIP awards 2018 lalu, Pemkab Wajo hanya meraih nilai 50,95 di tahun 2019 naik meningkat 52,95.

“Predikat CC bukan predikat terendah sebab masih ada C dan D yang paling di bawah. Nilai yang kami dapatkan di tahun ini juga meningkat walau predikatnya tetap sama,” kata Ilyas.

Menurutnya, untuk memperbaiki predikat dan nilai SAKIP di tahun berikutnya, Pemkab Wajo harus meningkatkan sinergitas untuk mencapai program kerja yang telah dicanangkan setiap tahunnya, selain itu di butuhkan evaluasi kinerja Organisasi Perangkat Daerah (OPD). Tujuannya agar OPD semakin efektif, efisien dalam melaksanakan tupoksi dan memanfaatkan anggaran yang ada.

Implementasi SAKIP yang dilaksanakan setiap pemerintah daerah, tidak hanya diperuntukan bagi kepentingan daerah itu sendiri, melainkan juga harus dapat langsung dirasakan dampaknya oleh masyarakat.

Hal tersebut juga sejalan dengan arahan Presiden pada berbagai kesempatan yang menyampaikan bahwa instansi pemerintah harus berorientasi pada outcome, bukan lagi output.

SAKIP bertujuan untuk mendorong instansi pemerintah untuk fokus pada pencapaian prioritas pembangunan daerah melalui perencanaan dan penganggaran yang terintegrasi, efektif, efisien, serta monitoring dan evaluasi hasil-hasil pembangunan yang dilakukan secara konsisten dan berkala.

“Artinya, pemerintah harus menjamin bahwa setiap rupiah yang digunakan untuk membiayai program dan kegiatan harus memiliki manfaat ekonomi, memberikan manfaat untuk rakyat, utamanya meningkatkan kesejahteraan,” ujarnya.

Bupati Wajo Amran Mahmud membantah, jika Kabupaten Wajo mendapatkan predikat terendah dalam kategori penilaian SAKIP Award 2019.

Ia menjelaskan, kategori terendah Awards adalah D, bukan CC. Dalam penganugrahan SAKIP Awards 2019 masih ada Kabupaten yang mendapatkan predikat kategori C, empat diantaranya berasal dari Sulsel.

“Meskipun masih rendah, namun jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, nilai SAKIP Kabupaten Wajo tahun 2019 ini adalah yang tertinggi dalam sejarah dengan nilai 52,95,” sebutnya.

Pada tahun 2015, Kabupaten Wajo hanya mampu meraih nilai 36,00 predikat kategori C, lalu meningkat pada tahun 2016 dengan nilai 41,28 predikat kategori C, dan ditahun 2017 naik lagi menjadi 42,22 dengan predikat kategori CC. Pada 2018 nilai yang didapatkan semakin membaik dengan mencapai nilai 50,95 (CC). (*)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button