Obyek Wisata Rumah Adat Atakkae Kian Meredup
WAJO TERKINI– Destinasi obyek wisata di Kabupaten Wajo kini meredup. Padahal, daerah ini pernah menjadi list tujuan wisatawan mancanegara. Namun beberapa tahun terakhir, pengelolaan obyek wisata di Bumi Lamadukelleng kurang mendapat prioritas pemerintah daerah.
Sebut saja, Rumah adat Atakkae, salah satu potensi wisata di Kabupaten Wajo yang tidak dimaksimalkan keberadaannya. Padahal, cerita rumah adat dengan 101 jumlah tiang ini, sering menjadi buah bibir baik wisatawan domestik maupun mancanegara.
Hasil pantauan wajoterkini, Minggu (26/11), kejayaan rumah adat Atakkae masih tersisa. Beberapa wisatawan domestik, masih menggunakan lokasi rumah adat Atakkae sebagai tujuan wisata yang murah dan menyenangkan.
Pun retribusi sekali masuk di tempat wisata ini, masih ada. Seorang petugas dengan disiplin menjaga pengunjung yang masuk melalui pintu gerbang untuk menarik retribusi. “Sekali masuk Rp.2000 per kepala,” ujar seorang wanita berhijab yang memang ditugaskan untuk menarik retribusi,
Menurut sejumlah pengunjung yang ditemui, wisatawan domestik yang biasanya yang datang di rumah adat atakkae, hanya untuk menikmati akhir pekan bersama keluarga, ada pula yang sengaja hunting untuk selfi dengan background rumah adat Atakkae.
Cukup memprihatinkan. Beberapa bangunan rumah rumah kecil yang ada di kawasan rumah adat Atakkae, rusak parah dan nyaris roboh. Belum lagi jalanan di lokasi beberapa ruas telah mengalami kerusakan.
Sebelumnya, pihak Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Wajo berjanji akan mengembangkan Kawasan Wisata Rumah Adat Atakkae. Pengembangan tersebut dengan menambahkan bangunan penunjang, seperti pedestrian, pagar, serta bangunan pusat oleh-oleh.
Bahkan untuk pembangunan di tahun 2018, kawasan wisata ini menggunakan Dana Alokasi Khusus (DAK) senilai Rp 1,8 miliar yang bersumber dari APBN.
Sekadar diketahui, kawasan Wisata Rumah Adat Atakkae dibangun pada masa pemerintahan Bupati Wajo Dahlan Maulana, tahun 1995.
Selain rumah adat utama yaitu Rumah Adat Saoraja La Tenri Bali, di kawasan wisata itu juga tersebar puluhan rumah adat yang lebih mini dan merupakan simbol rumah adat dari setiap Kacamatan se-Kabupaten Wajo. Di dalam kawasan wisata juga terdapat gazebo yang bersebelahan langsung dengan danau.(TWT)