Berita Utama

Hadiri Sosialisasi, Amran Mahmud Dukung Penuh Indonesia’s FOLU Net Sink 2030

WAJOTERKINI.COM, WAJO – Bupati Wajo, Amran Mahmud menyampaikan dukungannya terhadap upaya pengendalian iklim yang dilakukan oleh pemerintah pusat dalam hal ini Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) RI melalui Indonesia’s Forestry and Other Land Use (FOLU) Net Sink 2030 atau IFNET 2030.

Sebagai bentuk dukungan, Amran Mahmud menghadiri langsung sosialisasi program IFNET 2030 regional Sulawesi tersebut yang digelar di Ruang Senat Lantai 2 Rektorat Universitas Hasanuddin, Makassar, Senin (04/07/2022). Sosialisasi ini dalam rangka implementasi Surat Keputusan Menteri LHK Nomor : SK.168/MENLHK/PKTL/PLA.1/2/2022 tentang Indonesia’s Forestry and Other Land Use (FOLU) Net Sink 2030 untuk Pengendalian Perubahan Iklim.

“Ini merupakan salah satu bentuk keseriusan dan upaya terbaik pemerintah untuk mendekatkan beberapa kebijakan strategis sesuai dengan kebutuhan untuk kondisi bumi yang lebih baik. Dan kami, khususnya pemerintah Kabupaten Wajo mendukung penuh upaya tersebut,” ucap Amran Mahmud yang dikonfirmasi usai mengikuti kegiatan.

Amran Mahmud pun mengharapkan kebersamaan dan kerjasama dari seluruh Forkopimda, OPD dan Instansi terkait, LSM dan aktifis lingkungan, ormas, pemerintah kecamatan, desa, kelurahan serta masyarakat untuk bersinergi dan berkolaborasi dalam upaya pengendalian iklim ini, misalnya upaya mengurangi emisi rumah kaca.

“Kita berharap sosialisasi ini akan mampu memberikan informasi bagi seluruh peserta yang hadir, baik dari kalangan pemerintah, akademisi maupun praktisi dan aktivis lingkungan, sehingga mampu menetapkan rencana aksi dan program-program penting yang selaras dengan tujuan IFNET 2030,” harapnya.

Sebelumnya pada kegiatan sosialisasi, Direktur Jenderal Pengendalian Hutan Lestari Kementerian LHK RI, Agus Justianto selaku Ketua Harian 2 Tim Indonesia’s FOLU Net Sink 2030 dalam parannya menyampaikan bahwa IFNET 2030 ini menjadi program atau kebijakan dari Kementerian LHK terkait dengan permasalahan perubahan iklim.

“Permasalahan iklim ini mengancam kehidupan. Indonesia sebagai negara yang berkomitmen untuk melakukan perlindungan lingkungan dan iklim dalam rangka menuju visi Indonesia Emas, maka kita ikut menandatangani Paris Agreement. Tentu komitmen ini harus ditindaklanjuti oleh semua pihak baik lintas generasi, lintas disiplin maupun lintas sektor untuk secara kolektif untuk memikirkan bagaimana inovasi dan solusi di seluruh bidang kehidupan,” ucapnya.

Gubernur Sulawesi Selatan yang diwakili oleh Asisten Bidang Ekonomi dan Pembangunan, Ichsan Mustari menyampaikan bahwa perubahan iklim yang kita rasakan saat ini tentu mempengaruhi berbagai sektor seperti perekonomian, sosial, geologi bahkan kesehatan. Kalau tidak ada langkah-langkah adaptasi mitigasi, maka ini tentu akan mempengaruhi perekonomian kita.

“Pemerintah provinsi Sulawesi Selatan sangat bangga dan berterima kasih pelaksanaan sosialisasi IFNET 2030 ini dilaksanakan di wilayah Sulsel, tepatnya di Unhas Makasaar,” ucapnya.

Rektor Unhas Makassar, Prof Jamaluddin Jompa menyampaikan terima kasih atas kepercayaan pimpinan Kementerian LHK RI untuk bermitra dan bersama-sama memastikan bahwa pengendalian iklim yang merupakan komitmen Indonesia, bisa terus diupayakan. “Ruang senat ini mudah-mudahan menjadi saksi untuk mengawali sosialisasi yang saya yakin pasti minimal 50 persen pembicaraan akan mengarah pada upaya untuk menyelamatkan bumi satu-satunya ini,” ucapnya.

Kegiatan sosialisasi ini turut dihadiri oleh pejabat Kementerian LHK RI dan Tim IFNET 2030, Pemerintah Provinsi dan Bupati/Walikota se-Sulsel, Pemerintah Provinsi se Regional Sulawesi, Para Rektor, Akademisi dan mitra Kementerian LHK RI se-regional Sulawesi, serta undangan lainnya. (JG)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button