Gubernur Sulsel Teken MoU dengan Bupati Wajo Terkait Pengembangan Persuteraan
WajoTerkini.Com, Sengkang – Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan akan membackup Kabupaten Wajo dan Soppeng, untuk mengembalikan kejayaan sutera di Sulsel. Hal itu ditandai adanya MoU dalam acara Focus Group Disscussion (FGD), di Kantor Bupati Wajo, Selasa, 13 Agustus 2019.
Nurdin Abdullah selaku Gubernur Provinsi Sulawesi Selatan, mengaku sangat prihatin terhadap beberapa komoditas keunggulan Sulsel, seperti sutera yang sudah terdegradasi. Apalagi pasar sutera di Jawa membutuhkan pasokan benang dari Sulsel yang cukup besar.
“Selama ini kita belum mampu memenuhi kebutuhan pasar,” ujar NA sapaan akrab Nurdin Abdullah.
NA menjelaskan berdasarkan data asosiasi industri sutera di Wajo, Produksi Wajo, Soppeng, dan Enrekang, bisa menghasilkan 200 ton benang sutera setiap tahunnya.
“Sutera kita jauh lebih bagus dibanding dengan benang sutera dari daerah lain, termasuk dari sutera impor, selama proses produksinya benar,” tambah NA.
Menurutnya jalan untuk mengembalikan kejayaan sutera di Sulsel, harus dibuat proses pembibitan ulat lokal.
“Selama ini kita impor bibit dari Jepang dan Cina. Ke depan kita kembangkan sendiri indukan sutera,”ucap Nurdin Abdullah.
Pemprov Sulsel juga komitmen, siap menghadirkan industri modern untuk meningkatkan kualitas benang, namun tetap pertahankan tenunan tradisional.
Sekedar diketahui hadir pada Focus Group Discussion itu, Bupati Wajo H. Amran Mahmud, S.Sos., M.Si, Wakil Bupati Wajo H. Amran, SE, dari Kementerian Perindustrian, Kepala Kantor Bank Indonesia Makassar, perwakilan Pemerintah Soppeng, Kepala Dinas Perindustrian Sulsel, kepala Dinas Perindustrian Wajo, dan Perangkat Daerah Kabupaten Wajo, Perbankan di Wajo.(Humas Pemkab Wajo)
Editor; Asrul Sani