Berita TerkiniEkonomiPendidikan

Tingkatkan Prestasi Olahraga, Ekonomi Kreatif Serta Dukung UMKM, E-Sport Bondowoso Buka Pendaftaran

WajoTerkini.Com, BONDOWOSO JATIM – Bermain game merupakan aktifitas yang dinilai membuang-buang waktu oleh sebagian masyarakat, khususnya Bondowoso. Namun, tidak bisa dipungkiri, saat ini bermain game khususnya online sudah mulai banyak diperlombakan secara resmi. Menyusul adanya keputusan menjadikan E-Sport sebagai salah satu cabang olahraga.

Ketua E-Sport Indonesia (ESI) Bondowoso, Firman Aditya Rakasiwi menjelaskan, pihaknya ingin mematahkan stigma masyarakat terkait sisi negatif E-Sport.

“Selama ini masyarakat menilai, bahwa E-Sport merupakan hal yang negatif, namun saat ini telah diresmikan oleh pemerintah pusat menjadi salah satu cabang olahraga,” ungkap Firman, sapaannya.

Menurutnya, E-Sport bukan hanya bisa membentuk bibit baru dalam berberprestasi, namun juga meningkatkan Ekonomi Kreatif serta UMKM daerah. “Contohnya, venue untuk lomba E-Sport kebanyakan bervenue di cafe. Secara tidak langsung hal itu akan meningkatkan ekonomi daerah,” jelasnya.

Selain itu, misalkan ada salah satu atlit E-Sport yang berprestasi, pasti akan mengharumkan nama Bondowoso. “Seperti Zaidan Radjab yang sukses meraih juara dalam kompetisi Ifel Invitation Series 2023. oleh karena itu kami fokus membangun ekosistem terlebih dahulu dari sektor pendidikan, kemudian masyarakat masuk ke ranah usaha,” imbuhnya.

Firman menambahkan, misi dari ESI Bondowoso adalah meningkatkan prestasi E-Sport, mewadahi ekonomi kreatif dan mendukung UMKM daerah.

“E-Sport terdiri dari 3 kategori, yaitu game mobile/android, seperti Mobile Legend, Free Fire dan sejenisnya, PS yang biasanya fokus pada sepak bola, baik PES maupun FIFA dan PC (perangkat computer),” jelasnya.

Untuk mewujudkan misi tersebut, pihaknya membuka pendaftaran bagi atlet untuk mengikuti pelatihan dan kompetisi. “Kompetisi E-Sport sudah banyak digelar, bahkan 1 bulan bisa ada 3 kompetisi resmi. Oleh karenanya kami menawarkan kepada masyarakat Bondowoso untuk mengikuti pembinaan dari kami (ESI Bondowoso),” ucap Firman.

Pihaknya sudah membentuk ekstra kurikuler di 13 sekolah. “Jadi untuk lokasi pembinaan, sebenarnya relatif, namun kami sudah membentuk kerjasama dengan 13 sekolah dan kami memberikan pembinaan tersebut di lingkungan sekolah serta bisa juga diikuti oleh masyarakat umum. Terkadang pembinaan ini dilaksanakan di sekretariat kami, di Kelurahan Blindungan Kecamatan/Kabi,” tukasnya.

Pihaknya bersedia mendatangi tempat nongkrong anak-anak, jika dibutuhkan. “Kami benar-benar serius mengembangkan E-Sport di Bondowoso, makanya kami tidak keberatan jika harus ikut nongkrong bermain bersama anak-anak,” tegasnya.

Syarat untuk mendaftar menjadi atlit E-Sport adalah usia minimal 13 tahun. “Sedangkan dibawah 13 tahun, namanya pra. Untuk ikut Porprov, minimal usia 22 tahun, kalau PON maksimal usia 25. Turnamen bergengsi lainnya, seperti piala presiden dan piala kementerian tidak ada batasan usia,” pungkasnya. (Zainul Muhaimin)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button