WajoTerkini.Com, Pammana – Masang panggilan seorang janda tua yang hidup sebatang kara di Desa Waecudai, Kecamatan Pammana, yang sebenarnya Ibu Masang ini bukan warga asli Desa Waecudai, dia sebelumnya dari Desa Patila tetapi dia ditinggalkan keempat anaknya.
“Satu sudah meninggal, 1 di Bulukumba dan 2 anak lagi di Ternate,” ungkap Ibu Masang saat diwawancarai pada Selasa (21/10/2020).
Kondisi Janda beranak empat ini sudah lumpuh dan selama tinggal di Desa Waecudai karena tidak memiliki identitas bukti kalau dia warga disana jadi Kepala Desa Waecudai tetap memberi dan tetap memasukkan namanya di data penerima BLT Desa.
“Dan dari santunan itulah Ibu Masang menyambung hidupnya dan kebutuhan sehari-harinya,” jelas Guse juga kemanakan ibu Masang ini.
Lanjut Ibu Masang menampik pemberitaan sebelumnya bahwa dirinya diberitakan tidak diperhatikan pemerintah setempat, karena sesuai informasi langsung janda beranak empat ini yang disaksikan salah satu tim dari Yayasan Tepat Sasaran dan Tim Sosial dari Karang Taruna Kabupaten Wajo.
Masang menjelaskan bahwa bukti jika dirinya tidak terabaikan dia menyebutkan jumlah uang yang diterima selama pandemi sebesar Rp2.700.000,- ditambah Rp900.000,- lagi yang diterimanya kemarin.
Pesan terakhir Kades Waecudai ke Ibu Masang sebelum meninggalkan kediaman Janda Lumpuh tersebut agar tetap bersabar, berdoa semoga anak-anaknya diketuk pintu hatinya hingga mereka datang menjenguk dan merawat ibunya.
“Jangan sungkan sampaikan ke saya jika ada yang dibutuhkan,” tutupnya. (Erni)
