Kontraktor Didesak Bongkar Jalan Beton yang Retak di Lamasewanua
WajoTerkini.Com, Majauleng – PT Hasten Perkasa didesak oleh sejumlah masyarakat Desa Watan Rumpia dan Desa Tajo, Kecamatan Majauleng, untuk membongkar jalan beton yang mengalami keretakan di ruas Lamasewanua.
Salah satu masyarakat desa yang melakukan desakan ialah Dahlan. Ia mengaku kecewa melihat hasil kerja kontraktor proyek betonisasi ruas jalan Lamasewanua. Sebab, jalan yang menelan anggaran cukup fantastis itu, retak sebelum digunakan.
Maenurutnya, kontraktor tidak bisa beralasan lagi untuk melakukan pembelaan atas keretakan yang muncul di jalan yang menghubungkan Desa Watan Rumpia dan Desa Tajo. Dirinya yakin jika dikerjakan secara profesional, keretakan tidak terjadi.
“Kami selaku warga meminta kepada kontraktor untuk membongkar kembali jalan yang mengalami keretakan dan dilakukan perbaikan ulang. Sebab jika keretakan hanya ditutup memakai sika, maka daya tahannya akan tidak lama, kami juga punya hak untuk protes sebab uang yang dipakai membangun itu berasal dari rakyat juga,” jelas masyarakat Desa Watan Rumpia itu.
Senada dengan itu, Kepala Dusun Gancenge, Desa Tajo, Muh Aras mengatakan pengerjaan proyek yang dilakukan PT Hasten Perkasa di ruas Lamasewanua dinilai jauh dari mutu kelayakan, sebab keretakan yang terjadi cukup banyak, padahal nilai dari proyek itu mencapai Rp21 miliar.
“Jelas mutu dari betonnya dipertanyakan, sebab belum dilalui saja sudah retak dan patah, bagaimana kalau sudah dilalui kendaraan, jika dikatakan keretakan terjadi karena faktor cuaca yang panas, kan bisa porsi penyiramannya ditambah. Kok malah disiram dua kali saja dalam sehari,” sesalnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Bina Marga, Cipta Karya, Jasa Konstruksi, dan Penataan Ruang, Kabupaten Wajo, Andi Pameneri mengatakan, terkait tidak sempurnanya pelaksanaan infrastruktur khususnya jalan beton, ia akan segera melakukan peninjauan langsung bersama Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) ke lokasi proyek tersebut.
Sebab menurutnya, saat ini proyek itu mendapat banyak sorotan, sehingga perlu dilakukan langkah-langkah agar permasalahan keretakan dan patah struktur yang terjadi dalam proses pengerjaan betonisasi di ruas Lamasewanua dapat diatasi.
“Kami segera melakukan pembenahan bersama stekholder yang terkait seperti PPK, kontraktor pelaksana, konsultan pengawas dalam melakukan pembenahan dilokasi, upaya ini termasuk apabila ketidak sempurnaan tersebut terjadi dalam masa pemeliharaan enam bulan untuk pekerjaan permanen,” jelasnya
Proyek peningkatan jalan beton di ruas Lamasewanua, Kecamatan Majauleng, menelan anggaran sebesar Rp21.134.480.000, dari APBD. Volume pekerjaan mencapai 4.100 meter, menggunakan beton k350. Proyek tersebut ditargetkan rampung pada 17 Desember 2019.
Sejauh ini diketahui bahwa keretakan yang paling parah tejadi di Desa Watan Rumpia, tercatat ada 32 titik keretakan yang ada di desa tersebut, bahkan struktur dari beton sendiri sudah terpisah. Sedangkan untuk Desa Tajo, terdapat 21 titik keretakan. Tidak hanya mengalami keretakan, sejumlah struktur dari beton itu sendiri patah dan terpisah. (*)