Jeritan Petani dan Pelaku UMKM Akibat Solar Langka
WajoTerkini.Com-– Beberapa pekan terakhir ini, antrian panjang warga di SPBU menjadi pemandangan hal biasa. Penyebabnya warga rela antri demi mendapatkan jatah dari SPBU sebab terkadang pihak SPBU tidak bisa menjual apapun. “Tabe Habis Semua” (maaf semua kosong, — bahasa bugis, red) demikian papan baca yang ditemukan pada salah satu SPBU di Kabupaten Wajo.
Akibat kelangkaan BBM tersebut tentunya menjadi derita bagi warga, termasuk kalangan pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dan Petani / Nelayan serta para sopir truk. Mereka menjerit … !!!,bukan karena harga yang mahal namun karena ingin membeli tapi tidak ada stok BBM (Premium dan Solar) padahal sarana dan prasarana yang mereka digunakan sebagian besar membutuhkan BBM jenis solar dan Premium.
Sultan, salah seorang warga Desa Mallusesalo, Kecamatan Sabbangparu Kabupaten Wajo, Jumat (21/12/18) kepada BeritaNasional.ID mengemukakan unek-uneknya, andaikan harus memilih maka dirinya sebagai pengusaha irigasi sederhana dengan sistem pompanisasi, lebih baik harganya solar non subsidi tetapi lancar pelayanannya dibandingkan solarnya subsidi tetapi pelayanan tidak lancar bahkan sering kosong di SPBU
Seorang petugas SPBU yang enggan identitasnya dipublikasikan membenarkan kodisi seringnya terdapat antria warga. “Penyebab kelangkaan ini karena telat datangnya Solar, kadang datang jam 2 siang sehingga masyarakat datang berbondong-bondong untuk antri demi mendapatkan solar” ungkap salah satu pengawai SPBU Ulugalung.
Tentunya semua pihak tidak ada yang menginginkan hal ini terus berkelanjutan sebab tingkat pendapatan petani dapat menurun akibat kelangkaan BBM. Sebab salah satu indikator keberhasilan usaha tani irigasi sederhana dengan sistem pompanisasi adalah ketersediaannya BBM jenis solar.
(Asrul Sani)