WajoTerkini.com, MAKASSAR – Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Juru Sembelih Halal (Juleha) Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) Wahyu Suhadji, mengatakan bahwa Juleha merupakan ujung tombak dari semua produk halal.
Hal itu disampaikannya saat konferensi pers pada kegiatan Uji Kompetensi Wartawan (UKW) di Swiss Belhotel Makassar, Selasa (26/7/2022).
“jadi yang disembelih melalui Juleha ini meliputi hewan unggas dan ruminansiah, seperti kambing, domba dan sapi,” ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut, ia juga menyebutkan bahwa Juleha Sulsel terbentuk sebagai DPW yang ke-13 dari 20 kepengurusan tingkat provinsi di Indonesia.
“Di Indonesia saat ini juga sudah terbentuk hampir 50 DPD, selaku Pengurus di tingkat kabupaten dan kota,” sebutnya.
Proses penyembelihan hewan kata Wahyu, DPW Juleha Sulsel mengadopsi fatwa Majelis Ulama nomor 12 tahun 2009.
“Di sini pada intinya mewajibkan penyembelihan hewan secara syariat Islam, berdasarkan ketentuan-ketentuan yang telah digariskan oleh Majelis Ulama,” ucapnya.
Direktur Lembaga Sertifikasi Profesi Penyelenggara Produk Halal Indonesia (LSP PPHI) ini juga mengungkapkan, para petugas Rumah Potong Hewan (RPH) diminta memiliki kesadaran yang tinggi dalam penegakkan hukum.
“Menurut UU Nomor 33 tahun 2009 tentang sistem jaminan halal, itu mengatakan semua produk (utamanya makanan) yang diperdagangkan di NKRI ini wajib bersertifikat halal,” ungkap Wahyu.
“Kita selalu kerja sama dengan MUI terkait standar-standar kelayakan penyembelihan hewan tadi, karena memang harus dilakukan oleh orang yang punya lisensi dan sertifikat kompetensi,” sambungnya.
Disebutkan pula, untuk menjamin kelayakan konsumsi dari segi kesehatan, pihaknya juga berkoordinasi dan bekerja sama dengan tenaga kesehatan maupun dokter ahli.
“Penting untuk mendeteksi dan menangani penyakit hewan sebelum disembelih, sehingga hewan tersebut benar-benar sehat dan aman untuk dikonsumsi masyarakat luas,” pungkasnya. (Anto Buteng)
