Jaga Kelestarian Alam, Pemerintah Kabupaten Wajo Kembangkan Kawasan Pertanian Terpadu
Wajo Terkini.Com, Maniangpajo – Untuk menjaga keseimbangan dan kelestarian alam dimuka bumi ini khususnya di Kabupaten Wajo, maka Pemerintah Kabupaten Wajo mengembangkan kawasan pertanian terpadu.
Hal itu disampaikan Bupati Wajo, H. Amran Mahmud di sela-sela acara pencanangan kegiatan penanaman sejuta pohon di Desa Mattirowalie, Kecamatan Maniangpajo, Rabu, (21/7/2021)
Menurutnya, saat ini sudah banyak lahan di Wajo yang rusak sehingga tidak lagi berfungsi sebagai daerah resapan air. Akibatnya saat hujan turun terjadi banjir, erosi dan kerusakan alam lainnya.
“Pemerintah kabupaten Wajo mendorong dan mengajak masyarakat untuk sadar lingkungan dengan menjaga keseimbangan alam. Tentu membutuhkan waktu lama untuk memulihkan lahan kritis, tetapi kami yakin jika ini dilakukan dengan gerakan bersama maka bisa kembali dihijaukan, ” ujarnya.
Untuk itu salah satu upaya kita di Wajo dalam menjaga keseimbangan alam adalah dengan melakukan pengembangan kawasan pertanian terpadu.
“Melalui pengembangan kawasan pertanian terpadu ini, ada mimpi besar yang terkandung didalamnnya, antara lain peningkatan kesejahteraan masyarakat dan menghadirkan kawasan agrowisata. Dengan demikian keseimbangan alam tetap terjaga dan menghadirkan sumber pangan yang sehat, ” Jelas Amran Mahmud.
Sementara Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLHD) kabupaten Wajo melalui Kepala Bidang Pencegahan Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup, Muh. Rafi Aryawardhana mengatakan kegiatan ini bertajuk Penanaman Sejuta Pohon.
“Sedikitnya ada 10.000 bibit pohon akan dibagikan ke Desa yang menggalakkan program pertanian terpadu, dan salah satunya di Desa Mattirowalie disiapkan 1.860 bibit pohon siap ditanam”, unkapya.
“Pengadaan bibit ini berdasarkan MoU Pemerintah kabupaten Wajo dengan Balai Perbenihan Tanaman Hutan (BPTH) Wilayah II Makassar, dimana Kabupaten Wajo mendapatkan bantuan bibit sebanyak 150.000 pohon antara lain Ketapang Kencana, Cempedak, Durian, Langsat dan Nangka”, pungkas Rafi. (SM-Rls)
