Samahuddin: Satu-satunya di Sulawesi Tenggara, Buton Tengah Tidak Miliki Utang di Bank
WajoTerkini.com, BUTON TENGAH – Bupati Buton Tengah (Buteng) H. Samahuddin mengungkapkan bahwa daerah yang dipimpinnya saat ini merupakan satu-satunya kabupaten di wilayah Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) yang tidak memiliki utang di bank.
Ungkapan itu disampaikan oleh Bupati Buteng saat meresmikan pasar rakyat Lamaraja di Desa Wakambangura II, Kecamatan Mawasangka pada Kamis, (17/3/2022).
“Kita di Buton Tengah adalah satu-satunya dari 17 kabupaten/kota di Provinsi Sulawesi Tenggara yang tidak memiliki utang di bank. Walaupun pelan-pelan saya bekerja yang penting masyarakat Buton Tengah saya tidak mau simpankan utang di bank,” kata Samahuddin.
Bupati definitif pertama ini juga menyebutkan, ia memilih bekerja keras dan berusaha mendatangkan anggaran APBN dari pemerintah pusat demi kemajuan Kabupaten Buton Tengah.
“Saya telah niatkan hasil keringatku untuk membangun daerah sebagai amanat dunia akhirat,” sebutnya.
Ia juga menjelaskan bahwa jalan merupakan akses utama kepentingan umum sekaligus urat nadi pembangunan ekonomi rakyat. Sehingga menurutnya, pembangunan akses jalan (pengaspalan) merupakan target utama yang harus dituntaskan.
Pada kegiatan tersebut, Samahuddin juga membeberkan capaian kinerja dalam memimpin Kabupaten Buton Tengah selama setahun terakhir.
“Tahun ini Desa Wakambangura tembus Desa Kancebungi jalan sudah masuk, kemudian jalan dari Desa Marobo (Kabupaten Muna) tembus sampai di Mawasangka, kemudian dalam kota Mawasangka sampai Pertamina sudah tembus, SDN 1 sampai PLN juga sudah tembus,” bebernya.
“Apalagi yang mau dicari, dulu sebelum saya menjadi Bupati Buteng di jalan penuh dengan debu bila ada kendaraan yang lewat, tapi sekarang jalanan sudah bagus dan tidak lagi berdebu. Lebih-lebih kalau kalian masyarakat masih suka saya di 2024 nanti maka lebih bagus lagi kita akan bangun Buton Tengah,” sambungnya yang disambut dengan tepuk tangan meriah dari masyarakat Wakambangura II.
Samahuddin juga meyakinkan masyarakat, meskipun dirinya tidak hebat dalam beretorika di depan publik, namun ia berani diadu dalam hal kinerja untuk memajukan daerah.
“Jadi jangan ragu dengan saya, karena saya ini orang yang suka bekerja. Meskipun saya tidak pintar banyak bicara, tapi saya banyak bekerja dan banyak berpikir untuk kemajuan Buton Tengah. Jangan lihat warna kulitku, hanya kulitku saja yang hitam, tapi sesungguhnya hatiku baik untuk membangun daerah,” ucapnya.
“Para kepala dinas saya kurangi anggaran perjalanannya. Untuk siapa, yang jelasnya untuk kebaikan masyarakat dan demi pembangunan Buton Tengah,” tambahnya.
Sebelumnya, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Kadis Perindag) Usman Mbolosi dalam sambutannya memaparkan, pasar rakyat Lamaraja dibangun dari dana APBN tahun 2021 dengan anggaran sebesar Rp. 5 miliar.
“Ini saya kira perjuangan yang luar biasa dan apresiasi yang luar biasa kepada bapak Bupati yang telah berjuang untuk mendatangkan bibit-bibit kemakmuran di Buton Tengah,” paparnya.
Usman juga menjabarkan, pasar rakyat Lamaraja terdiri dari 20 kios dan 88 meja. Dari data yang diterima oleh Dinas Perindag Buteng, semua kios tersebut telah terisi, sedangkan dari 88 meja masih terdapat 4 meja yang masih kosong.
“Tentunya ini adalah suatu keberhasilan dan motivasi yang begitu besar yang diberikan oleh bapak bupati dalam rangka menggerakkan perekonomian di daerah Buton Tengah yang kita cintai ini,” pungkasnya.
Usai peresmian pasar rakyat Lamaraja, Bupati Buteng yang didampingi para Kepala OPD juga melanjutkan kegiatan dengan peresmian pasar pelelangan ikan di Kelurahan Watolo, penyerahan satu unit mobil jenazah untuk Kecamatan Mawasangka.
Kunjungan kerja Bupati Buteng diakhiri dengan pemberian Surat Keputusan (SK) bagi para perangkat masjid, guru-guru Taman Pendidikan Al-Qur’an, maupun perangkat sara di setiap desa lingkup Kecamatan Mawasangka dan Mawasangka Tengah yang bertempat di gedung kesenian Mawasangka. (Anto Buteng).