Berita WargaButon Tengah

Pinggir Jalan Jadi Tempat Pembuangan Sampah, Ketum HIPPMIL Kritik Kinerja Pemda Buteng

WajoTerkini.com, BUTON TENGAH – Ketua Umum (Ketum) Himpunan Pemuda Pelajar dan Mahasiswa Lombe (HIPPMIL) Kota Baubau, Armin melontarkan kritikan pedas atas kinerja Pemerintah daerah (Pemda) Kabupaten Buton Tengah (Buteng) pada Jumat (13/5/2022).

Ketum HIPPMIL Baubau menilai, kinerja Pemda Buteng dalam mengurus masalah persampahan di Kelurahan Watulea, Kecamatan Gu, terlihat lambat dan tidak memiliki progres untuk kemaslahatan orang banyak.

Menurutnya, sampah yang berserakan di beberapa lokasi di pinggir jalan raya, Kelurahan Watulea, Kecamatan Gu merupakan salah satu masalah besar. Lambat laun kondisi tersebut dikhawatirkan dapat menjadi pemicu munculnya penyakit tertentu yang berbahaya bagi kesehatan masyarakat sekitar.

Tidak berfungsinya tempat pembuangan sampah kata Armin, merupakan salah satu bukti gerak lambat pemerintah, baik di tingkat kelurahan, kecamatan, maupun pemerintah kabupaten.

“Berdasarkan pemantauan kami di lapangan, banyak sampah berserakan di bibir jalan. Ini yang sangat kita sayangkan, karena hal ini menunjukkan bahwa pemerintah hari ini tidak serius dalam menindaklanjuti pengadaan tempat pembuangan sampah, di wilayah Kecamatan Gu,” ucap Armin.

Ketum HIPPMIL ke-5 ini juga menuturkan, berdasarkan hasil audiens bersama Pemerintah Kelurahan Watulea, maupun Dinas Lingkungan Hidup, kendala utama mobil pengangkut sampah tidak lagi beroperasi disebabkan tidak adanya tempat pembuangan sampah secara umum.

“Hasil pertemuan kami pada tanggal 9 Mei 2022, pihak Pemerintah Kelurahan Watulea menyebutkan bahwa sampah tersebut tidak bisa diangkut karena kita tidak punya tempat pembuangan. Begitupun sebaliknya dengan Dinas Lingkungan Hidup pada tanggal 11 Mei 2022, mereka mengatakan bahwa sampah tersebut tidak bisa diangkut karena tidak mempunyai tempat pembuangan, selain itu mereka menyampaikan bahwa tugasnya hanya sebagai fasilitator, seperti menyediakan mobil sampah dan mengangkutnya,” tutur Armin.

Hasil penjelasan dari dua instansi tersebut, sangat disayangkan oleh Ketum HIPPMIL Baubau.

“Belum ada titik temu untuk penanganan sampah yang berserakan, dan ini sangat merugikan masyarakat Kelurahan Watulea, karena pemerintah belum menyiapkan tempat pembuangan sampah,” tambahnya.

Menurut mahasiswa semester VI Universitas Muhammadiyah Buton ini, secara umum Pemerintah Kabupaten Buton Tengah hari ini belum maksimal dalam menjalankan tugas, serta tidak peka terhadap permasalahan kebersihan lingkungan di masyarakat.

“Pemerintah Kabupaten Buton Tengah harus secepatnya menangani persoalan ini. Dengan ini, kami Himpunan Pemuda Pelajar dan Mahasiswa Lombe – Kota Baubau akan terus mengawal persoalan tersebut. Olehnya itu, kami meminta kepada instansi terkait untuk berdialog dengan kami untuk menuntaskan persoalan ini,” tegasnya.

Tanggapan Lurah Watulea.

Saat ditemui oleh jurnalis WajoTerkini.com pada Jumat (13/5/2022), Lurah Watulea La Mira, ST menjelaskan bahwa, sebetulnya pihaknya tidak tinggal diam. Ia selaku orang nomor satu di Pemerintah Kelurahan Watulea telah melakukan upaya-upaya dengan mengadakan rapat bersama para tokoh masyarakat, tokoh politik, tokoh pemuda, hingga Pemerintah Kecamatan Gu.

“Selama tidak beroperasi mobil pengangkut sampah, itu dikarenakan masalah tempat pembuangan sampah akhir, yang sebelumnya di jalur menuju Desa Metere, saat ini sudah tidak ada lagi akses jalan masuknya mobil, karena para pemilik lahan di jalur tempat masuknya mobil pengangkut sampah sudah tidak mengizinkan, dengan alasan terkadang mobil pengangkut sampah hanya menghambur sampah di sembarang tempat,” jelasnya.

Sampah yang berserakan di pinggir jalan poros Lombe-Lakapera.

Sejak kejadian itu, Lurah Watulea mengaku merasa kebingungan untuk mencari solusi, sehingga lama kelamaan masyarakat yang membuang sampah juga sudah tidak terkoordinir.

“Mereka hanya buang sampah di sembarang tempat. Kami juga sudah carikan tempat-tempat untuk penampungan sampah, tapi masyarakat pemilik lahan juga tidak mau,” kata La Mira.

Komentar Camat Gu.

Camat Gu, Muliadi, S.Pd., MM saat dikonfirmasi oleh awak WajoTerkini.com mengatakan, ia selaku Pemerintah Kecamatan Gu juga tidak hanya duduk diam. Pihaknya telah berupaya untuk mencari solusi terbaik melalui kegiatan rapat bersama Pemerintah Kelurahan Watulea dan tokoh-tokoh.

“Kemarin juga kita sudah rapatkan, dan saya juga ada di situ. Kemudian Kelurahan Bombonawulu dan Desa Walando ini mereka juga belum ada kejelasan tempat pembuangan sampahnya,” kata dia saat dihubungi melalui telepon selulernya, Jumat (13/5/2022).

“Makanya di Kelurahan Watulea juga itu kita upayakan secepatnya bagaimana caranya supaya ada akses masuk ke lahan milik Kelurahan Watulea, sehingga pada akhirnya ada titik temu untuk kepentingan umum,” sambung Camat Gu.

Jawaban Kabid Pengelolaan Sampah dan B-3, Dinas Lingkungan Hidup.

Saat ditemui di kantornya pada Jumat (13/5/2022), Kepala Bidang (Kabid) Pengelolaan Sampah dan Bahan Beracun Berbahaya (B-3) Dinas Lingkungan Hidup, Amir, S.Pd, memaparkan bahwa, pihaknya telah menyiapkan armada (mobil) yang bertugas untuk mengangkut sampah di lingkungan masyarkat.

“Kita selalu siap untuk mengangkut sampah yang ada. Hanya permasalahannya sekarang, belum ada tempat pembuangan akhir untuk sampah di Kelurahan Watulea. Kalau ada tempat pembuangan sampah akhirnya itu, biar sekarang kami siap mengangkut sampahnya,” paparnya.

Di tempat yang sama, Kepala Dinas Lingkungan Hidup, La Ode Abdullah, SH juga menimpali bahwa, kebijakan tentang pengadaan Tempat Pembuangan sampah Akhir (TPA) secara umum telah diadakan oleh Pemda Buteng, yang berlokasi di wilayah Kecamatan Mawasangka Timur.

“Pemda Buteng sudah lama mengadakan tempat pembuangan sampah, hanya saja akses jalan masuknya itu belum ada. Karena tidak mungkin mobil pengangkut sampah mau masuk di hutan, kan harus dibuatkan dulu jalan. Mudah-mudahan tahun 2022 ini bisa diadakan akses jalan masuk ke lokasi TPA kabupaten itu,” ulasnya.

La Ode Abdullah juga menghimbau agar Ketum HIPPMIL Baubau bisa menyuarakan aspirasinya di DPRD Kabupaten Buton Tengah, sehingga polemik terkait pengadaan akses jalan masuk ke lokasi TPA bisa dipikirkan bersama antara DPRD dan Pemda Buteng.

“Karena kalau berbicara masalah jalan akses masuk, itu bukan gawean kami, kalau sudah ada TPA, maka kami akan eksekusi pengangkutan sampahnya,” ungkapnya.

Ia juga menyebutkan, untuk saat ini armada yang disiapkan oleh Pemda Buteng melalui Dinas Lingkungan Hidup, meliputi mobil truk pengangkut sampah sebanyak dua unit, ditambah dengan tosa pengangkut sampah sebanyak tiga unit.

“Kita belum bisa tambah armada pengangkut sampah, kalau belum ada TPA,” tutup La Ode Abdullah. (Anto Buteng)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button