Berita TerkiniBerita Utama

Usai Mengumpulkan Donasi Gempa, Ketua JOIN Lutim Meninggal Dunia

WAJOTERKINI.COM — Innalillahi Wa Inna Ilaihi Raaji’un. Kabar duka menyelimuti insan pers di Sulawesi Selatan (Sulsel). Khususnya jurnalist yang tergabung dalam organisasi kewartawanan Jurnalis Online Indonesia (JOIN).

Salah satu wartawan yang juga Ketua JOIN Luwu Timur (Lutim), Mahfud meninggal dunia, Ahad (7/10/2018) siang tadi di RS Batara Guru, Kecamatan Wotu, Lutim, Sulawesi Selatan (Sulsel).
Pemimpin Redaksi Peraknews.com ini diduga kelelahan setelah melakukan kegiatan sosial pengumpulan donasi untuk korban gempa dan tzunami Palu, Donggala dan Sigi, Sulawesi Tengah (Sulteng) selama sepekan terakir.

Ketua JOIN Sulsel, Rifai Manangkasi menyampaikan duka yang mendalam atas wafatnya wartawan berusia 37 tahun itu. Di mata Rifai, Mahfud merupakan sosok jurnalist yang luar biasa dan punya kepedulian sosial yang tingi,” ungkap Rifai.

Sebelum ajal menjemput, Mahfud yang baru lima bulan menjabat Ketua JOIN Lutim ini sempat dilarikan ke RS Batara Guru oleh keluarganya akibat sesak nafas. Tekanan darah wartawan berusia 37 tahun ini juga di atas normal.

‘’Almarhum sempat menjalani perawatan. Usai diobservasi kondisinya membaik. Namun beberapa saat kemudian kondisinya kembali menurun hingga akhirnya ia menghembuskan nafas terakhirnya,” jelas wartawan senior yang akrab disapa Pay ini kepads WAJOTERKINI.COM, Ahad siang. Putra asal Kabupaten Bulukumba ini mengaku sangat kehilangan atas kepergian koleganya itu.

‘’Almarhum salah satu Ketua JOIN yang memang dikenal punya kepedulian sosial. Saya betul-betul merasa kehilangan dengan sosok almarhum,” ujar Pay, pelan. Semalam suntuk hingga ajal menjemput, Pay mengaku meminitor perkembangan kondisi Mahfud hingga akhirnya kabar duka itu datang.

Di mata Pay, Mahfud adalah sosok organisatoris yang sangat aspiratif dan peka dengan kondisi sosial.

‘’Sangat tidak mudah menemukan sosok seperti almarhum. Kepeduliannya terhadap sesama sangat besar. Bahkan Almarhum mau mengorbankan tenaga dan materi untuk membantu yang membutuhkan. Tidak hanya saya yang kehilangan, tetapi juga seluruh anggota JOIN di Indonesia,” katanya.

Selama sepekan terakhir mengumpulkan donasi di sejumlah tempat di kota Malili, Almarhum, menurut Pay intens melaporkan aktifitasnya.

‘’Saya masih sempat berkomunikasi dengan almarhum tiga hari lalu. Saat itu kondisi almarhum masih fit. Ia tidak mengeluh sakit. Bahklan Almarhum menyampaikan rencananya akan menuju Palu Ahad pagi (hari ini). Namun kuasa berkehendak lain. Mahfud pergi untuk selamanya sebelum niat baiknya terlaksana,” kata Pay, lirih.
Dalam berorganisasi, Rifai menilai sosok Mahfud adalah pribadi yang tak menonjolkan diri. ‘’Membangun serta membesarkan organisasi secara ikhlas jauh dari kepentingan pribadi. Mahfud adalah sosok anggota JOIN yang sulit dicari. Ia seperti mutiara terpendam,” sebut Pay.

Atas wafatnya Mahfud, JOIN secara nasional berduka dan Sulsel secara khusus sangat kehilangan. “Semoga khusnul Khotimah dan mendapat tepat layak disisiNya,” harap Rifai.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button