Berita TerkiniBerita WargaPendidikanRagam

Menuju Pertanian Modern, Mahasiswa KKNT UNHAS Gelar Pelatihan Hidroponik di Desa Gantarang

SINJAI, WajoTerkini.com – Dalam upaya memberdayakan masyarakat melalui inovasi teknologi pertanian, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKNT) Gelombang 113 Universitas Hasanuddin menggelar kegiatan sosialisasi dan pelatihan pembuatan hidroponik di Desa Gantarang, Kecamatan Sinjai Tengah, Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan. Program ini mendapat sambutan hangat dari masyarakat setempat yang antusias mempelajari cara baru bercocok tanam yang lebih modern, efisien, dan ramah lingkungan.

Keterbatasan lahan pertanian menjadi tantangan utama bagi masyarakat Desa Gantarang. Dengan penduduk yang semakin bertambah dan lahan yang kian terbatas, dibutuhkan inovasi untuk menjawab persoalan ini. Hidroponik, yang dikenal sebagai metode bercocok tanam tanpa menggunakan tanah, menjadi solusi yang ditawarkan oleh mahasiswa KKNT Unhas. Hidroponik memanfaatkan air yang kaya nutrisi sebagai media tanam, memungkinkan tanaman tumbuh lebih cepat dan lebih sehat dibandingkan metode konvensional.

“Kami ingin memberikan solusi konkret kepada masyarakat untuk mengatasi tantangan keterbatasan lahan. Sistem hidroponik ini sangat efisien, hemat air, dan dapat diaplikasikan di pekarangan rumah,” jelas Muhammad Hafiz, salah satu mahasiswa yang menjadi pemateri dalam pelatihan. Rabu (22/01/2025).

Kegiatan yang berlangsung di aula desa pada 20 Januari 2025 ini dihadiri oleh perangkat desa, anggota PKK, dan masyarakat umum. Pelatihan diawali dengan pemaparan konsep dasar hidroponik oleh mahasiswa, dilanjutkan dengan demonstrasi pembuatan media tanam. Peserta diajarkan mulai dari proses penyemaian bibit, persiapan media tanam menggunakan barang bekas seperti botol plastik, hingga cara merawat tanaman hidroponik agar tumbuh optimal.

Menurut Hafiz, salah satu keunggulan hidroponik adalah kemampuannya memanfaatkan limbah rumah tangga. “Kami ingin menunjukkan bahwa pertanian modern tidak harus mahal. Barang bekas seperti botol plastik dapat diubah menjadi media tanam yang efektif,” ujarnya.

Semangat masyarakat Desa Gantarang terlihat dari antusiasme mereka dalam mengikuti pelatihan. Salah satu peserta, ibu rumah tangga bernama Ratna, mengungkapkan kegembiraannya. “Saya senang sekali bisa belajar hidroponik. Selain hemat lahan, saya bisa memanfaatkan barang-barang bekas di rumah. Semoga ini bisa menjadi solusi untuk mencukupi kebutuhan sayur keluarga,” ujarnya.

Sementara itu, Insan Kepala Desa Gantarang menyampaikan apresiasinya terhadap inisiatif mahasiswa KKNT. “Kami sangat berterima kasih atas ilmu yang diberikan. Kegiatan seperti ini sangat bermanfaat untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat dan membuka peluang baru di bidang pertanian,” tutur Insan.

Pelatihan ini tidak berhenti pada pemberian teori dan praktik saja. Mahasiswa KKNT berkomitmen untuk terus mendampingi masyarakat Desa Gantarang dalam mengembangkan pertanian hidroponik. Mereka juga menginisiasi pembentukan kelompok tani hidroponik yang akan menjadi wadah untuk berbagi ilmu dan pengalaman.

Selain itu, mahasiswa juga berencana mengadakan evaluasi rutin untuk memastikan masyarakat mampu mengaplikasikan metode hidroponik dengan baik. “Kami tidak ingin pelatihan ini berhenti begitu saja. Kami akan terus mendukung masyarakat agar hidroponik benar-benar menjadi solusi nyata untuk meningkatkan kesejahteraan mereka,” kata salah satu koordinator program.

Kegiatan ini diakhiri dengan sesi foto bersama dan penandatanganan komitmen antara mahasiswa KKNT, perangkat desa, dan masyarakat untuk mengembangkan pertanian berbasis inovasi teknologi. Harapannya, metode hidroponik ini dapat menjadi model pertanian berkelanjutan yang tidak hanya bermanfaat bagi Desa Gantarang, tetapi juga dapat ditiru oleh desa-desa lain di Sulawesi Selatan.

Melalui kegiatan ini, mahasiswa KKNT Gelombang 113 Universitas Hasanuddin kembali membuktikan peran penting mereka dalam memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat. Hidroponik bukan sekadar teknologi, melainkan harapan baru untuk ketahanan pangan dan kesejahteraan masyarakat desa di masa depan.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button