WajoTerkini.Com, Sengkang – Hari jadi Wajo ke-621 menyimpan berbagai harapan-harapan produktif seluruh stacholder baik bagi masyarakat maupun Pemuda dan Mahasiswa secara umum, Tak terkecuali Ketua Dewan Permusyawaratan Perwakilan Koperti, Komisariat, Cabang Himpunan Pelajar Mahasiswa Wajo, Andi Syahrul Habibi.
“Pada momentum Hari Jadi Wajo tahun ini sebenarnya ada ribuan harapan untuk tanah kelahiran, tetapi saya selaku Ketua DPPK Hipermawa Pusat secara khusus hanya ingin mengingatkan janji Bupati dan Wakil Bupati Wajo disektor Pendidikan yaitu realisasi 5000 Beasiswa,” tulis Andi Syahrul Habibi dengan nada tegas pada keterangan tertulisnya yang diterima WajoTerkini.Com.(5/4)
Mahasiswa UIN Makassar yang juga sebagai Presidium Komando Sulsel tersebut mengungkapkan bahwa ini menjadi isu bersama kawan-kawan mahasiswa untuk bagaimana kemudian Pemerintah Daerah bisa merealisasikan program nyata tersebut bukan hanya sekadar tenggerokan apalagi pencitraan yang konsen pengembangan SDM namun tak terlihat kinerjanya.
“Pada sektor bidang pendidikan dengan pemerintahan saat ini diharapkan adanya perubahan signifikan yang bisa dirasakan mahasiswa pada umumnya terkhusus bagi mahasiswa kurang mampu dan berprestasi Namun yang kami kecewakan belum ada realisasinya dari program yang dijanjikan seakan-akan hanya sekadar mengumbar janji-janji politik saja dan tentu ini menjadi keresahan kita semua terhadap Pemerintah Daerah Kabupaten Wajo khususnya Bupati Wajo,” Ungkapnya.
Andi Syahrul Habibi pun melanjutkan dengan program beasiswa 5000 beasiswa pendidikan ini tentunya kita patut disyukuri dan apresiasi. “akan tetapi sudah setahun lebih kepemimpinan Bupati dan Wakil Bupati Wajo dalam hal ini Amran Mahmud dan Amran, S.E belum ada realisasi nyata hanya lebih banyak ungkapan sabar dan bukan itu kita mau tapi bagaimana bisa secepatnya terealisasi agar program ini bisa dinikmati generasi muda Kabupaten Wajo,”Tutupnya.
Sekadar diketahui, Bupati dan Wakil Bupati Wajo Periode 2019-2024 memprogramkan Beasiswa 5000 bagi mahasiswa kurang mampu dan Berpestasi, isu ini telah menjadi isu bersama aktivis mahasiswa seluruh elemen terhadap Pemerintah Daerah Kabupaten Wajo.(*)
