AdvedtorialButon TengahPemerintahan

Hadiri Tasyakuran Ponpes Al-Munawwarah, Bupati Buteng Titip Pesan Penting ke Sekretaris Daerah

WajoTerkini.com, BUTON TENGAH – Bupati Buton Tengah (Buteng) H. Samahuddin menitipkan pesan penting kepada Sekretaris Daerah (Sekda) H. Kostantinus Bukide saat menghadiri acara Tasyakuran dan Penghargaan Kepada Santri/Santriwati atas Mujahadah Mereka dalam Menghafal Ayat-ayat Al-Qur’anul Karim pada Minggu Kemarin (27/3/2022), di Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Munawwarah One Waara, Kecamatan Lakudo.

Bupati Buteng, H. Samahuddin saat memberikan sambutan di acara Tasyakuran dan Penghargaan kepada Santri/Santriwati Penghafal Al-Qur’an di Ponpes Al-Munawwarah One Waara, Kecamatan Lakudo.

Dalam pesan penting tersebut, Bupati Buteng menyampaikan kepada Sekda Buteng agar tetap memperhatikan keberlangsungan Ponpes Al-Munawwarah One Waara meskipun masa jabatan Samahuddin sebagai Bupati Buton Tengah tinggal 55 hari lagi (terhitung dari Senin 28 Maret 2022).

“Pak Sekda, walaupun sudah berakhir nanti masa jabatan saya sebagai Bupati Buton Tengah, tapi tolong diingat ini pondok pesantren, kita harus kembangkan dan kita harus menyumbang selaku pemerintah daerah,” ucap H. Samahuddin.

Bupati Buteng, H. Samahuddin yang didampingi oleh Sekda Buteng H. Kostantinus, Wakil Ketua DPRD Buteng Adam bersama anggota DPRD Buteng Tasman, serta para kepala OPD dan Camat Lakudo Nasir Jamal.

Melihat Ponpes Al-Munawwarah One Waara yang sedang merampungkan tahap pembangunan gedung, H. Samahudin secara pribadi siap menggelontorkan sumbangannya, namun terkait besaran nominal dalam rupiah ia masih enggan menyebutnya.

“Sebagai dukungan saya terhadap pembangunan pondok pesantren ini, saya akan menyumbang tapi saya tidak akan sebut berapa nominalnya, karena ini bersifat pribadi. Bantuan itu nanti saya akan bawa dari Baubau ke pondok pesantren,” ungkapnya.

“Yang penting pimpinan pondok rajin konsultasi dengan saya untuk kebaikan kita semua, utamanya Buton Tengah yang berkah ini kita majukan. Supaya santri dan santriwati ke depan tidak lagi menuntut ilmu agama keluar Buton Tengah,” sambung H. Samahuddin.

Mantan kontraktor nasional ini juga berharap agar santri dan santriwati Ponpes Al-Munawwarah One Waara bisa mengukir prestasi untuk mewakili Buton Tengah, baik ajang tingkat provinsi, nasional, bahkan di ajang internasional.

Pemberian hadiah yang dilakukan oleh Bupati Buteng, H. Samahuddin kepada salah satu santriwati berprestasi.

“Perlu juga kami sampaikan kepada pak Ustadz, bahwa dari Pemerintah daerah Buton Tengah akan membantu penyediaan Al-Qur’an sebanyak 100 buah untuk pondok pesantren Al-Munawwarah, nanti diambil di kantor daerah,” kata H. Samahuddin.

Atas nama Pemda Buteng maupun secara pribadi, H. Samahuddin juga sangat berharap agar Ponpes Al-Munawwarah One Waara dapat mencetak kader-kader terbaik dan pemimpin masa depan, demi kemajuan Sumber Daya Manusia (SDM) Buton Tengah yang Berkah.

“Alhamdulillah saya lihat pondok pesantren Al-Munawwarah ini semakin hari semakin maju,” ujarnya.

Sebelumnya, Ketua Yayasan Ponpes Al-Munawwarah One Waara, H. Ismail juga menyampaikan rasa bangga dan ucapan terima kasih atas kesediaan Bupati Buteng H. Samahuddin menghadiri undangan ponpes dalam acara tasyakuran tersebut.

“Kehadiran pak Bupati hari ini akan menjadi semangat, energi yang kuat, untuk bagaimana anak-anak kami, wali-wali murid, tetap istiqomah, tetap berjuang untuk memajukan pendidikan ini,” ungkapnya.

Ketua Yayasan Ponpes yang sekaligus Kepala Desa One Waara ini juga menyebutkan ihwal berdirinya Ponpes Al-Munawwarah sejak 2003 sampai 2017 masih berjalan apa adanya. Santri/santriwati pun bahkan hanya satu atau dua orang yang tinggal di pondok.

“Alhamdulillah dengan kepulangan adik kami, Dr. KH. Amaluddin, maka alhamdulillah sejak tahun 2018 sistem asrama di pondok ini sudah mulai berjalan bagus hingga sekarang. Ini juga berkat dukungan dan kerja sama Pemerintah daerah Buton Tengah,” kata H. Ismail.

Ia juga menyampaikan, sejak beberapa tahun terakhir telah banyak pihak memberikan bantuan meskipun tanpa permohonan atau penyampaian terlebih dahulu.

“Ternyata pemikiran mereka sudah disinilah tempat yang tepat untuk memberikan sumbangsih untuk kegiatan anak-anak kita, karena anak-anak ini adalah calon-calon pemimpin masa depan,” ucapnya.

Orang nomor satu di Desa One Waara ini juga membeberkan, Bupati Buteng H. Samahuddin juga selama ini telah memberikan sumbangan berupa MCK (Mandi, Cuci, Kakus) putera dan puteri, pagar melintang sepanjang kurang lebih 200 meter, sumbangan Rp. 10 juta sebagai tambahan pembayaran harga lahan berukuran 80 x 40 meter.

“Selain itu ada juga bantuan keluarga besar pak Sekda Buteng sebanyak 3 lokal, sudah terbangun dan hampir selesai, selain itu ada juga bantuan beberapa lokal bangunan dari para wali murid,” bebernya.

Pada kesempatan tersebut, Pimpinan Ponpes Al-Munawwarah One Waara, Dr. KH. Amaluddin La Mani dalam sambutannya juga mengatakan bahwa visi Ponpes Al-Munawwarah One Waara adalah imaaman lil muttaqin ( untuk menjadi imam bagi orang-orang shaleh).

Untuk mendukung visi tersebut, maka Ponpes Al-Munawwarah menggiatkan salah satu program unggulan yaitu hafalan Al-Qur’an bagi para santri/santriwati.

“Alhamdulillah menghafal Qur’an ini adalah salah satu poin yang penting untuk menjadikan suatu negeri itu barokah. Kalau sudah cerita barokah maka ini sejalan dengan visi misi yang melekat pada pak Bupati Buteng. Kita di pintu gerbang ini insyaAllah mendukung visi misi pak bupati ini dalam rangka untuk menjadikan Buton Tengah yang barokah,” kata dia.

Dr. KH. Amaluddin Lamani juga menguraikan, poin-poin lain yang harus dimiliki oleh seorang imam atau calon imam harus memiliki kemampuan bahasa arab dan bahasa inggris untuk menjawab tantangan di era yang serba canggih ini.

“Di hari pentas seni yang lalu, kita coba tampilkan karya-karya anak santri, yaitu pidato bahasa arab, pidato bahasa inggris, pidato bahasa indonesia. Alhamdulillah walaupun kita dari kampung tapi ini cukup luar biasa. Istilahnya, orang tidak perlu lagi ke kota, tidak perlu lagi jauh-jauh ke Jawa, ilmu yang di Jawa insyaAllah bisa kita dapat juga disini,” urainya.

Ustadz andalan Kabupaten Buton Tengah ini juga menjabarkan, Santi/santriwati Ponpes Al-Munawwarah One Waara saat ini berasal 6 kecamatan di Buton Tengah (minus Talaga). Selain itu banyak juga yang berasal dari perantau di tanah Papua seperti Jayapura, Biak, Sorong, Serui, Nabire, Manokwari, Wasior, Bintuni, Kaimana dan Dobo.

“Waktu saya masih di Malaysia, saya selalu sampaikan kepada Ketua Yayasan, kalau kita serius mau buat pondok pesantren, harus seluas-luasnya, maka ketemulah tadi luas lahan 22,9 hektar,” ujar Dr. KH. Amaluddin Lamani.

“InsyaAllah ketika kita menitipkan anak-anak kita di pesantren, kita tidak akan rugi. Kalau di rumah kita akan bertengkar dengan anak kita, tidak usah jauh-jauh HP adalah penyakit terbesar yang dialami oleh anak-anak kita sekarang. Orang tua panggil anaknya tidak dengar, dipanggil lagi tidak dengar, dia marahi hanya cuek, dia tidak mau makan, macam-macam. Ketika di sini, insyaAllah kegiatan mereka luar biasa,” sambungnya.

Ia juga menjelaskan, untuk mampu menghafal satu 1 juz Al-Qur’an harus membutuhkan upaya dan kerja keras yang luar biasa, apalagi untuk menghafal 30 juz Al-Qur’an. Bahkan untuk menghafal 1 ayat Al-Qur’an saja kata Amaluddin, harus membutuhkan minimal 50 kali ulangan.

“Coba kita hitung berapa pahala yang diperoleh anak-anak kita. Dari semua kitab di dunia, hanya pahala membaca Al-Qur’an yang dihitung setiap hurufnya. Maka ketika kita melihat anak kita menghafal satu juz saja, ini Alhamdulillah, maka ketika anak kita menghafal 20 juz, MasyaAllah itu perlu kita syukuri,” ujarnya.

“Semua kerja-kerja dia menghafal, membaca Qur’an, menghafal, dia mengamalkan, itu nanti di hari kiamat, dia akan datang membawakan mahkota dengan sinar yang luar biasa, untuk kemudian dipakaikan kepada kedua orang tuanya, maka tidak akan sia-sia,” tambahnya.

Dr. KH. Amaluddin Lamani juga menuturkan bahwa menuntut ilmu itu sangat bermanfaat, apalagi ilmu agama yang sangat berguna hingga manusia kembali ke akhirat kelak.

“Dan kalau nantinya mereka ini betul-betul menjadi hafiz, itu orang tuanya akan menjadi bagian dari darah yang mengalir di dalam tubuh anak-anak mereka sebagai anak shaleh. Maka setiap amal ibadah yang dilakukan anaknya, maka disitu pula setiap orang tua akan mendapatkan keberuntungan berupa pahala,” pungkasnya.

Bupati Buteng, H. Samahuddin saat menyematkan surban kepada salah satu santri Ponpes Al-Munawwarah One Waara.

Dalam kegiatan tasyakuran tersebut, Bupati Buteng mendapatkan kesempatan untuk menyematkan surban di pundak para santri, serta menyematkan mahkota yang berkilau di kepala para santriwati.

Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan penyematan surban dan mahkota yang telah dipakai oleh santri/santriwati kepada masing-masing orang tua. Suasana haru penuh linangan air mata kebahagiaan kemudian memenuhi lokasi acara tasyakuran, saat para santri/santriwati diberikan kesempatan untuk bertemu dan memeluk orang tua mereka masing-masing. (Anto Buteng)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button