AdvedtorialWajo

Hadiri Temu Nasional 2023, Amran Mahmud Apresiasi Kontribusi Lazismu

WajoTerkini.com, Sengkang – Bupati Wajo, Amran Mahmud menyampaikan apresiasi dan penghargaan kepada Lembaga Zakat Infaq dan Shadaqah Muhammadiyah (Lazismu) Kabupaten Wajo  atas kontribusinya selama ini di Bumi Lamaddukkelleng.

Hal itu disampaikan orang nomor wahid di Kota Sutera ini saat bersama Wakil Bupati, Amran, saat menghadiri Temu Nasional Lazismu 2023 yang dirangkaikan Rapat Kerja Wilayah (Rakerwil) Lazismu tahun 2023 di Ruang Pola Kantor Bupati, Sabtu (02/12/2023).

Amran Mahmud mengungkapkan bahwa, beberapa bulan setelah pelantikannya sebagai Bupati Wajo pada bulan Februari 2019 lalu, Ketua Pusat Lazismu Prof. Hilman hadir langsung di Wajo sekaligus MoU dengan Pemkab untuk melakukan berbagai gerakan sosial.

“Karena kami merasakan di daerah, kadangkala mau membantu masyarakat tetapi dibatasi dengan aturan dan regulasi. Sehingga Pemkab Wajo dan Lazismu lakukan MoU untuk melakukan berbagai gerakan-gerakan sosial,” ucapnya.

Dia memberi contoh, terkait dengan BPJS. Menurutnya, dulu ada Jamkesda APBD, kalau ada yang tidak tercover di BPJS, maka akan ditangani di Jamkesda atau dana talangan. Karena regulasi, sekarang sudah tidak ada.

Bahkan kata dia, sekarang ini banyak masyarakat yang tidak memiliki BPJS padahal mereka memang tidak mampu, bahkan juga tidak menerima berbagai jamina sosial, sehingga Pemkab melajukan MoU dengan Lazismu.

“Alhamdulillah dengan kerjasama tersebut banyak persoalan-persoalan sosial yang bisa di selesaikan melalui dukungan dan suport dari Lazismu dan beberapa pihak lainnya,” ungkap Amran Mahmud.

Apalagi, lanjut Amran Mahmud, waktu pandemi Covid-19, Pemkab bersama Lazismu turun langsung mengedukasi masyarakat terkait dengan protokol kesehatan dan memberikan berbagai bantuan sosial kepada masyarakat terdampak covid 19.

Pada kesempatan itu juga, Amran Mahmud mengungkapkan bahwa kalau Pemkab juga dibatasi regulasi terkait dengan bantuan ke Sekolah-sekolah Muhammadiyah. Padahal banyak kontribusi Muhammdiya ke Negara.

Tentu ini menjadi catatan Pimpinan Pusat Muhammadiyah dan Lazismu untuk melakukan pendekatan agar tidak ada batasan regulasi untuk membantu Muhammadiyah dan Lazismu. “Banyak tantangan dihadapi dilapangan sehingga masih butuh kolaboratif,” ucapnya.

Sementara, Ketua Badan Pengurus Lazismu Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Ahmad Imam Mujaddid Rais mengungkapkan, kalau Lazismu ini berdiri didua kaki. Secara regulasi izin ke Kemenag (aturan negara) dan kedua izin perserikatan.

“Walaupun ketika wilayah sudah mengeluarkan SK dari wilayah Muhammadiyah masing-masing, mereka harus mengajukan surat ke Lazismu pusat karena ada regulasi dari Kemenag,” ujarnya.

Ahmad Imam Mujaddid Rais mengatakan, dalam Rakernas kemarin disampaikan berapa hal terkait dengan tema “penguatan inovasi sosial untuk pencapaian SDGs” bahwa dalam penyusunan program itu, jangan banyak ceramah, bahas program langsung.

“Alhamdulillah kemarin kami memutuskan beberapa hal, yakni menetapkan ntarget jumlah penghimpunan nasional sebesar hampir Rp500 milyar, menetapkan database jumlah Musakki atau Mustahid, terget pencapaian SDGs pengetahuan sebagai Amil dan target plating kawasan.

“Diharapkan Lazismu disetiap provinsi paling tidak memiliki kawasan yang menjadi kampung berkemajuan atau kawasan menjadi pilot projet untuk menanggulangi kemiskinan dan pemberdayaan ekonomi serta berjalan secara organik.

Sebelumnya, Panitia Penyelenggara yang juga Ketua Badan Pengurus Lazismu Wilayah Sulsel, Mahmuddin menyebut Temu nasional Lazismu dan Rakerwil Lazismu Sulsel ini yang digelar di sengkang ini atas bantuan Bupati Wajo. Kegiatan ini dilaksanakan atas inisiatif Lazismu Sengkang Wajo yang dimotori oleh Bupati Wajo

Artinya, kata dia Bapak Bupati secara pribadi adalah Ketua Dewan Pembina Syariah (DPS) Lazismu Wajo tentunya secara pribadi, itu adalah merupakan suatu kontribusi yang sangat luar biasa kepada Lazismu. Bukan saja berdampak pada Lazismu Wajo tetapi juga pada Lazismu Sulsel dan Lazismu se Indonesia.

“Saya lihat, belum ada Bupati yang ada di daerah-daerah yang pernah menyumbang Lazismu sebesar itu. Kecuali yang ada di wajo ini. memang Bupati Wajo tidak ada duanya di Indonesia yang punya bantuan dan kontribusi besar pada Lazismu.

“Kita harapkan kedepan, kita akan bersama dengan beliau, sehingga organisasi sosial keagamaan akan lebih maju lagi,” pungkasnya. (Adv)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button