Banjir Merendam Ratusan Rumah di Kecamatan Tempe, Warga Kesulitan Air Bersih
WajoTerkini.Com, Tempe – Dua hari pasca Hari Raya Idulfitri, ratusan rumah warga di Kecamatan Tempe, Kabupaten Wajo masih tergenang banjir, Selasa (26/5/2020).
Dua kelurahan terdampak paling parah adalah Kelurahan Laelo dan Kelurahan Salomenraleng. Tak ada rumah warga yang luput dari banjir.
“Langganan memang banjir di sini, tiap tahun. Kalau masih begini tingginya air masih biasa,” kata salah satu warga, Lukman.
Melangsir dari portal TribunTimur, ketinggian air di dua kelurahan yang berada di pesisir Danau Tempe itu berkisar 1 hingga 1,5 meter.
Jika merujuk pada jumlah penduduk kedua kelurahan itu, setidaknya ada 4.312 jiwa yang terdampak banjir.
Lukman menambahkan, banjir di Kabupaten Wajo bisa dikatakan mencapai puncaknya jika ketinggian air sudah mencapai 3 meter dan mulai masuk ke dalam rumah panggung warga.
“Itupun biasanya kita tetap tinggal di dalam rumah, kita buat lantai tambahan, sekaligus selalu ada perahu untuk beraktivitas sekaligus jaga-jaga,” katanya.
Perahu menjadi kendaraan wajib masyarakat di dua kelurahan itu.
Selain rumah warga, banjir juga merendam sejumlah fasilitas publik seperti kantor pemerintahan, sekolah, tempat ibadah, dan sarana kesehatan, serta area persawahan masyarakat.
Lukman menyebutkan, saban banjir yang menjadi kendala adalah susahnya air bersih.
“Biasanya pakai air galon untuk masak, kalau mencuci biasa langsung mencuci saja di bawah rumah,” katanya.
Selain air bersih, jikapun pemerintah hendak memberikan bantuan, yang diperlukan masayarakat saban banjir adalah bambu.
Hingga saat ini, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Wajo tak jua mengeluarkan data perihal dampak banjir di Kabupaten Wajo.
Padahal, ada beberapa kecamatan yang terdampak banjir selain Kecamatan Tempe, yakni Kecamatan Sabbangparu, Kecamatan Pammana, Kecamatan Belawa, dan Kecamatan Tanasitolo. (*)