Pemerintahan

Pelatihan Pelaku UMKM Kain Tenun Sutera Masa Pandemi, Pemkab Wajo Perkuat Kerja Sama dengan BNI

WajoTerkini.Com, Sengkang –Di masa pandemi covid-19 ini, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Wajo terus melakukan berbagai upaya untuk menumbuh kembangkan perkonomian salah satunya melalui persutraan. Ini salah satu komitmen Bupati Wajo, Amran Mahmud, untuk menjaga kejayaan sutera di Bumi Lamaddukelleng.

Melalui Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) Wajo, pemerintah setempat menggandeng PT Bank Nasional Indonesia (BNI) Persero Cabang Sengkang untuk melaksanakan pelatihan bagi pelaku UMKM kain tenun sutera Sengkang.

Upaya ini dilakukan agar tenun sutera dari daerah ini bisa berdaya saing dan menjadi industri kreatif sesuai pasar lokal dan global. Hal tersebut disampaikan Amran Mahmud saat membuka pelatihan industri kecil menengah (IKM) tenun sutra Sengkang di Ruang Pola Kantor Bupati Wajo, Selasa malam 24 Agustus 2021.

Kegiatan yang menerapkan protokol kesehatan Covid-19 ketat ini, wajib masker dan jaga jarak dihadiri Pimpinan Wilayah 7 BNI Sulsel, sulbar, Sultra, dan Maluku, Hadi Santosa, bersama wakilnya, Bimawasinggih Yulianto, Pimpinan BNI Cabang Sengkang, Samsul Qamar, para kepala perangkat daerah, Ketua Dekranasda sekaligus Ketua TP PKK Wajo, Sitti Maryam, Ketua Silk Solution Centre, Kurnia Syam, para peserta, dan tamu undangan lainnya.

Adapun pematerinya adalah Defrico Audy, desainer kondang Indonesia, yang juga Fashion Guru Indosiar. Sebelum ke tempat acara, Bupati Wajo yang dikenal selalu memuliakan tamunya, banyak berdiskusi sekaligus menjamu tamu-tamu kehormatannya tersebut di rumah jabatan.

Pada kesempatan itu, Amran Mahmud menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan tinggi atas kerja sama dan dukungan dari BNI, dalam hal ini Hadi Santoso selaku Pimpinan BNI Wilayah 7.

“Semoga dengan kebersamaan ini kita bisa mengembangkan dan memajukan Kabupaten Wajo. Doa terbaik untuk Bapak bersama jajaran serta berkah dan penyemangat bagi kami untuk memajukan Wajo dan pemulihan ekonomi khususnya di masa pandemi ini,” ucap Amran Mahmud.

Amran Mahmud juga menyampaikan, meskipun dalam masa pandemi mesti tetap semangat memulihkan perekonomian. “Kami jajaran pemerintah daerah, Forkopimda, serta Satuan Tugas Covid-19 Wajo, dalam semangat kebersamaan tetap mengawal perkembangan dan dinamika Covid-19. Namun tetap berupaya untuk pemulihan ekonomi dan memastikan kegiatan ekonomi masyarakat tetap berjalan dengan pembatasan dan protokol kesehatan yang ketat,” bebernya.

Amran Mahmud menjelaskan, sebenarnya upaya pengembalian kejayaan sutera Wajo sudah dimulai sejak tahun lalu. “Pada saat itu, kami aktif untuk berdiskusi dan minta petunjuk kepada Bapak Gubernur untuk pengembangan persutraan Wajo. Alhamdulillah, Wajo dan Soppeng dipercayakan untuk program pengembalian kejayaan sutea Sulawesi Selatan. Tahun 2020 kita dipercayakan untuk memulai dari sektor hulu,” ungkapnya.

Kegiatan pengembangan persutraan di sektor hulu, lanjut Amran Mahmud, yang meliputi penanaman murbei, pemeliharaan ulat sutra, dan pengolahan kokon ke depan terus diupayakan seiring dengan kebutuhan mesin produksi benang sutera yang akan terpasang.

“Sedangkan kegiatan hilir yang meliputi pemintalan benang sutra, pertenunan kain sutra, pewarnaan sutra, hingga diversifikasi produk sutra akan terus diupayakan untuk menghasilkan produksi sutra yang berkualitas. Mempunyai nilai jual tinggi yang pada gilirannya dapat meningkatkan pendapatan para pelaku UKM perajin sutera,” ucapnya.

Amran Mahmud berharap, kepada pemateri Defrico Audy agar membantu memberikan inovasi dan menggugah perajin sutera Wajo untuk bisa lebih mengembangkan kreativitasnya.

“Kita ingin agar sutra Wajo ini agar tidak hanya terkesan pakaian untuk kegiatan resmi atau acara tertentu. Kita ingin agar sutra ini bisa juga menjadi pakaian pilihan milenial dengan model dan kreativitas yang menarik. Saya minta kepada pemateri kita untuk bisa menjawab harapan saya ini dengan menyampaikannya kepada peserta pelatihan. Juga bagaimana upaya untuk menggaet kaum milenial untuk bisa ikut mencintai bahkan ikut dalam proses tenun sutera itu sendiri,” tuturnya.

Amran Mahmud juga meminta kepada seluruh peserta pelatihan agar tidak menyia-nyiakan kesempatan pelatihan ini. “Apalagi pemateri kita ini sengaja didatangkan dari Jakarta, Beliau ini desainer yang sering tampil di salah satu TV nasional. Jadi, saya berharap kita semua mengikuti kegiatan ini dengan sungguh-sungguh sehingga bisa mendapatkan ilmu dari pemateri. Karena yang paling penting nantinya adalah bagaimana pengaplikasian dari hasil pelatihan. Insyaallah jika kita bersungguh-sungguh, BNI akan siap membantu kita,” harapnya.

Kepada kepala perangkat daerah terkait yang hadir, Amran Mahmud meminta agar membantu menyukseskan dan mengawal program ini. “Saya harap kita semua bisa mengawal dan menyukseskan program ini. Kegiatan ini bukan hanya selesai besok, tapi bagaimana kita bisa mengawal dan menyukseskannya dalam rangka pengembalian kejayaan sutra Wajo,” pintanya.

Pimpinan Wilayah 7 BNI Sulsel, Sulbar, Sultra, dan Maluku, Hadi Santosa, menyampaikan bantuan pelatihan ini diberikan karena melihat kesungguhan dari Bupati Wajo dalam mengembangkan potensi daerah.

“Kami apresiasi kepada Bapak Bupati melihat usaha beliau dalam rangka mengembangkan perekonomian Wajo. Salah satunya melalui potensi unggulan, yaitu pengembangan sutra wajo. Selain itu, juga menjadi tanggung jawab sosial kami untuk membantu pemulihan ekonomi,” katanya.

Sekadar diketahui, pelatihan yang digelar dengan protokol kesehatan, wajib masker, jaga jarak diikuti 50 perajin UMKM tenun sutera. Pelatihan hanya akan berlangsung sehari pada Rabu (25/8/2021). (erni)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button