Amran Mahmud Urai Kawasan Integrated Farming Wajo di Webinar Kementerian Pertanian
Wajoterkini.com, WAJO – Bupati Wajo, Amran Mahmud, menjadi pemateri pada webinar di Kementerian Pertanian (Kementan). Pada hari Kamis (30/12/2021). Beliau menjabarkan tentang pertanian terpadu atau integrated farming. Program yang memadukan sub sektor pertanian, yakni tanaman, ternak, dan perikanan.
Tema webinar memang membahas konsep dan implementasi pertanian terpadu yang menguntungkan petani. Sekaligus berkontribusi pada produksi pangan nasional. Sehingga Amran pun mengulas ide pertanian terpadu yang berorientasi pada agrowisata dan Agroedukasi.
Amran juga memaparkan, sektor pertanian masuk dalam 25 program kerja nyata dalam lima tahun kepemimpinannya di Kabupaten Wajo. Hal ini terbukti dengan adanya kawasan pertanian terpadu di atas lahan 20 hektar. Letaknya di Kelurahan Uraiyang, Kecamatan Majauleng. Lahan yang sepenuhnya milik Pemerintah Kabupaten Wajo.
“Untuk memaksimalkan kawasan pertanian terpadu , kita telah bentuk Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD). Pada di Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Wajo”.
Bahkan, kata Amran, sejak 2020 lalu telah mengalokasikan dana dari APBD. Untuk pembangunan infrastruktur. Mulai dari pembangunan jalan tani, embun-embun, cetak sawah, demplot sapi, serta Baruga Amanah.
“Baruga Amanah kita jadikan sebagai wadah pelatihan bagi kelompok tani, Gapoktan (gabungan kelompok tani), pelaku agribisnis, serta petani milenial yang ada di Kabupaten Wajo,” urai Amran.
UPTD pertanian terpadu terbentuk merupakan langkah awal untuk mendukung ketersediaan pangan nasional. Untuk itu para gapoktan, petani milenial, dan pelaku agribisnis di Wajo dibekali pelatihan untuk meningkatkan sumber daya manusia (SDM) mereka.
“Sejak 2020-2021 kita telah melakukan pelatihan berbagai jenis komoditi pertanian, hortikultura, dan peternakan. Harapannya para petani milenial ini dapat mengaplikasikan ilmu yang telah didapat pada lahan mereka, sehingga usaha tani bisa meningkat”.
Pelatihan tidak hanya mengajarkan cara mengolah lahan, tetapi juga memberikan edukasi pembuatan pupuk organik. Pelatihan tematik peternakan, demplot ayam buras, petelur, demplot hortikultura, dan jagung manis.
” Yang kami lakukan di pertanian terpadu, adalah upaya memanfaatkan keterkaitan tanaman pangan, perkebunan, ternak hewan dan perikanan. Agar menghasilkan Agroekosistem yang mendukung program produksi pertanian, dan peningkatan ekonomi dan pelestarian sumber daya alam,” ujar Amran. (*)